Australia terus menunjukkan dominasinya sebagai negara dengan jumlah kunjungan terbanyak ke Bali, khususnya melalui penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Dengan 40 penerbangan sehari dari sembilan kota di Australia, negara ini berhasil menduduki posisi teratas dalam hal kunjungan turis asing ke Bali.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan menyampaikan bahwa jumlah kota yang terhubung dengan Bali melalui penerbangan dari Australia telah meningkat dibandingkan tahun 2019.
Dua kota baru, Gold Coast dan Canberra, kini juga melayani penerbangan langsung ke Bali, menambah total menjadi sembilan kota. Sebelumnya, belum pernah ada penerbangan langsung ke Bali dari dua kota tersebut.
"Australia merupakan pasar tradisional Bali yang terus tumbuh setiap tahun, dan kini terlihat Australia telah kembali ke kondisi normal seperti sebelum pandemi," kata Handy dilansir Antara, dan dikutip Kompas.com, Jumat (9/8/2024).
Selain Australia, Singapura dan Malaysia juga tercatat sebagai negara dengan lalu lintas penerbangan yang signifikan ke Bali, masing-masing menempati peringkat satu dan dua destinasi terpopuler dari Bali. Singapura mencatatkan 18 penerbangan sehari, sedangkan Malaysia memiliki 13-14 penerbangan setiap harinya.
"Dalam periode Januari hingga Juli 2024, jumlah penumpang penerbangan internasional mencapai 7.904.277, sementara untuk penerbangan domestik mencapai 5.642.691," ujar Handy.
Ia melanjutkan, persentase penumpang internasional mencapai 58 persen, sedangkan domestik sebesar 42 persen. Total lalu lintas penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai mengalami peningkatan sekitar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Bali terus menjadi destinasi favorit bagi wisatawan mancanegara, dengan Australia sebagai negara penyumbang terbesar jumlah kunjungan.
Dengan pertumbuhan yang terus berlanjut, Bali tetap optimis akan masa depan pariwisatanya, terutama dengan dukungan dari pasar internasional yang kuat, seperti Australia, Singapura, dan Malaysia.